Jarang kita temui
perusahaan zaman sekarang tidak menggunakan produk IT, walaupun yang terkecil
sekalipun, entah hanya digunakan untuk menghitung, menyimpan data, mencetak
atau berkirim surat. Karena adanya kebutuhan ini, maka tidak mengherankan bila
kita jumpai minimal 1 orang IT di dalam perusahaan, baik karyawan internal
ataupun eksternal. Orang IT bertanggung-jawab terhadap hardware atau software.
Yang dimaksud hardware adalah barang-barang IT yang bisa disentuh, seperti
monitor, printer, CPU, keyboard, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud
software adalah produk IT yang bisa dilihat tapi tidak bisa disentuh, seperti
aplikasi, software, data dan sebagainya.
Peranannya yang
sangat besar dan mendasar dalam perusahaan menuntut orang IT untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya secara profesi. Orang IT akan berperan
penting dalam pengolahan data, penggunaan teknologi, dan peningkatan
terus-menerus akan bisnis proses suatu perusahaan agar perusahaan mempunyai
daya saing tinggi. Bisnis proses adalah suatu rangkaian proses dalam perusahaan
yang melibatkan berbagai input untuk menghasilkan output yang berkualitas
secara berkualitas, sehingga perusahaan dapat menghasilkan laba. Karena
demikian pentingya suatu bisnis proses dalam suatu perusahaan, maka sudah dipastikan
bisnis proses suatu perusahaan tidak boleh bocor ke perusahaan pesaing. Orang
IT sebagai orang yang paling tau akan bisnis proses perusahaan mempunyai kode
etik yang mendasar untuk menjaga kerahasiaannya. Perusahaan sendiri
mengantisipasi hal ini dengan adanya kontrak kerahasiaan yang wajib
ditandatangani oleh orang IT.
Bisnis proses ini
kemudian akan dituangkan kepada aplikasi-aplikasi dalam logika para orang IT.
Tentunya kita tau bahwa seorang individu pastilah unik dan mereka mempunyai
pemikiran sendiri. Hal ini tidak beda dengan logika orang IT, bahwa setiap
orang IT mempunyai logika IT yang berbeda satu sama lain. Pada saat mereka
membuat aplikasi, mereka menuangkannya dalam terjemahan mereka. Alhasil, tidak
semua orang akan mengerti, karenanya adalah sangat penting bagi orang IT untuk
mendokumentasikan hasil buatannya ke dalam tulisan, agar bisa dipahami oleh
penerusnya/penggantinya. Pernah, suatu kali saya menemukan orang IT yang sangat
cerdas, dia membuat aplikasi yang sangat rumit dan tidak melakukan dokumentasi
mengenai aplikasi tersebut, ditambah dengan kelakukan dia menyembunyikan logika
aplikasi kepada setiap orang yang bertanya, dia memutarbalikkan logika aplikasi
itu, hasilnya setiap orang tidak tahu bagaimana sistem itu bekerja. Kemudian dia
sengaja pindah bagian. Sialnya, sistemnya itu tidak bekerja dengan lancar
hingga menghantam bisnis perusahaan tersebut.
Keahlian seseorang
IT bisa membawa 2 segi, yaitu membangun atau menghancurkan. Dengan keahlian
mereka, mereka bisa membuat aplikasi yang menjadikan suatu pekerjaan menjadi
lebih efisien dan efektif, yang berujung kepada penghematan, kecepatan dan
ketepatan. Tapi pada saat yang bersamaan mereka bisa juga menciptakan alat yang
sangat merusak, seperti virus, worm, etc. Penyebaran virus sangat cepat dan
merusak bisa merugikan suatu perusahaan hingga berjuta dollar dalam hitungan
hari, bahkan jam. Sangat diutamakan bahwa seorang IT harus mempunyai etika yang
membangun.
Penyalahgunaan yang
lain adalah memanfaatkan keahlian untuk mengambil sesuatu yang bukan haknya,
seperti mengambil uang dalam tabungan orang lain, memanipulasi suatu fasilitas
hingga tidak perlu membayar, menjual data perusahaan untuk mendapatkan uang,
memanipulasi data seperti memperbesar gaji, membeli barang.
Ciri-ciri Seorang Profesionalisme di bidang IT
1. Mempunyai pengetahuan yang tinggi di bidang TI
2. Mempunyai keterampilan yang tinggi di bidang TI
3. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat,
4. budaya, seni, sejarah dan komunikasi
5. Cepat tanggap terhadap masalah client.
6. Paham terhadap isyu-isyu etis serta tata nilai kilen-nya
7. Mampu melakukan pendekatan multidispliner
8. Mampu bekerja sama
9. Bekerja dibawah disiplin etika
10. Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik.
11. bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat.